Friday, June 14, 2013
Thursday, June 13, 2013
De Ranch Lembang
I was amazed with the scenery @ De Ranch. There is a broad valley and you could horseback riding by wearing some accessories like a cowboy or indian people. Many other type of games you can play. You can bring your family for holiday
Friday, May 31, 2013
Sexuality is something really common..
Dari zaman dahulu di
banyak negara, hal-hal yang berbau seksualitas digambarkan dalam hasil karya
seni. Hasil berupa lukisan atau patung, seperti karya Michael Angelo &
Leonardo da Vinci pun termasuk karya yang menampilkan gambar-gambar telanjang. Namun,
gambar yang menunjukkan seksualitas suka dianggap pornografi, seperti negara
kita, Indonesia. Akan tetapi, sekarang pun sudah banyak iklan atau film yang menampilkan seksualitas. Iklan
yang menggunakan seksualitas digunakan untuk menjual produk. Film yang dibuat
biasanya memakai aktor/aktris yang cakap, seksi, dan bertubuh bagus, terutama blue film. Blue film sudah banyak dari dulu dan
parahnya, sekarang film ini sudah
mudah dijangkau, juga untuk anak-anak. Apalagi dengan akses dari internet yang
begitu mudah dan bebas. Padahal, seharusnya anak-anak tidak boleh sampai
menonton film seperti itu karena akan membawa dampak buruk nantinya, sehingga
orangtua harus lebih mengawasi apa yang dilakukan anak-anaknya.
Tidak hanya blue film, sudah banyak pekerja seks
komersial (PSK) yang siap melayani. PSK biasanya lebih banyak “dipakai” oleh
kaum pria. PSK dapat dijumpai di jalan (streetwalkers),
di bar, di hotel, dan tempat pijat (massage
parlor prostitutes). Ada juga yang
dapat diminta ke rumah atau buat janji ketemu di tempat lain, atau yang sekedar
menemani pelanggan tanpa melakukan hubungan seks. Pelanggan yang “memakai” pun
biasanya berumur 30-60 tahun, tetapi banyak remaja yang ternyata sudah memasuki
dunia seperti ini. Hal-hal seperti ini harus lebih diperhatikan dan aturan
diperketat. Walau mungkin ada razia atau Undang-Undang, tetapi belum dirasa
efektif.
Aturan-aturan sebaiknya
memang dipertegas agar orang-orang yang melanggarnya takut untuk melakukannya
kembali. Remaja dan anak-anak pun lebih diawasi dan diarahkan ke hal-hal yang
lebih baik, serta diberikan pengetahuan tentang seksualitas. Seksualitas juga
tidak sepenuhnya hal yang salah karena memang dapat dipandang sebagai sebuah
keindahan. Kita juga tidak boleh menutup mata atau hati untuk menerimanya
karena tidak ada salahnya melihat sesuatu dari sudut yang berbeda.
~ Sexuality can be an art & an art is a beauty..
Wednesday, May 29, 2013
Stress Makes Your Sexual Relationship Not Going Well? Oh No..
Stres? Pasti hampir
tiap hari kita akan merasa seperti itu. Masalah-masalah tidak hanya datang secara
perlahan, tetapi ada juga yang tak terduga. Masalah-masalah kecil yang menumpuk
pun dapat menjadi besar. Stres yang terbentuk dapat mempengaruhi kehidupan,
mungkin tidak hanya satu aspek kehidupan. Saya pernah merasakannya. Rasa stres karena
sebuah masalah yang saya alami, terkadang mempengaruhi hal lain, seperti tugas,
kesehatan, kualitas tidur dan lainnya. Saat kita stres, kita pasti akan lebih
emosional, sehingga masalah lain pun juga dapat ikut timbul. Untuk mengurangi stres
pun, biasanya saya memakan cokelat atau es krim yang setidaknya dapat membantu
saya mengurangi tekanan.
Ternyata, dalam
kehidupan pasangan, stres pun bisa sampai menurunkan gairah seksual, terutama
wanita. Wanita yang memiliki banyak pekerjaan, terutama dalam mengurus
kehidupan keluarga yang rumit, dapat tidak menikmati hubungan intim bersama
pasangan. Mungkin hubungan seksual dapat dilakukan, tetapi biasanya wanita
tidak akan menikmati dan tidak akan mencapai kepuasan. Jika begitu, pasti tidak
akan terasa menyenangkan. Mungkin seharusnya kita membicarakan hal tersebut
pada pasangan karena pasangan pun perlu mengetahui kondisi kita. Hal tersebut juga
dapat mempertahankan hubungan yang baik.
Saat stres, biasanya
banyak hal yang akan dilakukan untuk mengatasi atau setidaknya mengurangi stres
tersebut. Banyak cara yang digunakan, seperti makan, pergi senang-senang,
tidur, dan lainnya. Ada juga yang kebalikkannya, yaitu menjadi susah tidur atau
tidak nafsu makan. Sebaiknya, untuk mengurangi stres, kita dapat berolahraga,
jalan, dan makan. Bagi yang suka makan, makanlah makanan dengan kombinasi
protein. Jangan hanya makan-makanan seperti cokelat, es krim, atau
makan-makanan yang membuat menambah berat badan dan tidak sehat.
~ Keep well your sexual relationship & reduce your stress
with healthy ways..
Wednesday, May 22, 2013
Pengalaman Praktikum Wawancara yang Menegangkan dan Menyenangkan
Setiap hari Senin selama 3 minggu
berturut-turut, saya dan teman-teman yang sekelas Teknik Wawancara mengambil
nilai praktek di laboratorium konseling. Minggu pertama, kami semua deg-degan
dan takut sekali, apalagi saat menjadi pewawancara. Paling menyenangkan itu
saat menjadi observer karena dapat
melihat interaksi antara pewawancara dan orang yang diwawancara yang keduanya
merupakan teman-teman kami sendiri. Adapula kejadian-kejadian lucu yang membuat
tertawa, terutama karena jawaban yang diberikan oleh orang yang diwawancara.
Saat saya menjadi pewawancara, saya
melakukan bina rapport terlebih
dahulu. Saya menanyakan kabar, memberi salam, menjabat tangan, dan menanyakan
hal-hal umum lainnya. Sampai sejauh ini, orang yang diwawancara cukup mau
terbuka dan menjawab semua pertanyaan saya. Tidak lupa pula, saya meminta izin
untuk merekam pembicaraan dengan recorder.
Selama wawancara, saya berusaha menjaga dan mempertahankan kontak mata. Pada minggu
pertama, saya masih kesulitan karena sesekali saya masih banyak melihat ke
bawah untuk membaca pertanyaan. Saya suka lupa dengan pertanyaan yang akan diberikan.
Namun, semakin lama saya semakin dapat menjaga kontak mata. Saya juga mencoba
untuk tetap memberi seulas senyum dan anggukkan kepala, terutama saat orang
yang diwawancara sedang menjawab atau bercerita. Saya juga sering mengucapkan
kata “hmm” saat mendengarkan. Namun, saya masih sering susah dalam merangkai kata-kata
untuk pertanyaan.
Saat menjadi orang yang diwawancara, saya cukup
bingung dengan jawaban yang akan saya berikan, apalagi dengan tema yang berbeda
tiap kelompoknya. Minggu pertama, saya menjadi pelamar kerja untuk menjadi
sales. Saya belum pernah mempunyai pengalaman diwawancarai seperti itu. Minggu
kedua, saya menjadi seorang murid yang salah masuk jurusan. Minggu ketiga, saya
menjadi korban bencana tsunami di Jepang. Pertemuan terakhir lebih membuat saya
bingung karena sudah lupa tentang keadaan tsunami waktu itu. Akan tetapi, saya
menjawab sebisa saya dan menjawab se-“normal” mungkin. Saya dan teman-teman
berusaha sebisa mungkin dan untungnya ketegangan minggu kedua dan ketiga mulai
berkurang. Namun, masih banyak kekurangan yang perlu kami perbaiki, dan masih
banyak yang harus kami pelajari..
Selain praktikum di lab, saya dan teman-teman diberi kesempatan untuk praktik di lapangan. Yah.. kami mengunjungi sebuah panti tuna daksa. Cukup banyak individu-individu yang mengalami physical disablity, baik pria maupun wanita. Karena saya dan beberapa teman sempat nyasar, maka kami hampir tidak mendapatkan subyek. Saya yang pertama mendapat subyek. Bina rapport berjalan dengan baik dan subyek yang saya wawancarai juga mengizinkan pembicaraan direkam. Subyek pun terbuka pada saya dan mau bercerita tentang kehidupannya. Namun, ada beberapa pertanyaan yang tidak dimengerti subyek, sehingga saya harus mengarahkan subyek agar mengerti pertanyaan yang saya berikan. Saya juga sempat bingung dalam memilih kata-kata yang akan saya tanyakan. Selain itu, karena wawancara dilakukan di sebuah aula dan banyak suara lain, suara subyek tidak terdengar jelas sekali. Untungnya, saya masih dapat memahami maksud subyek. Selesai wawancara, saya berterima kasih dan melanjutkan perbincangan biasa dengan subyek tentang kehidupan sehari-hari subyek. Saya senang sekali karena subyek tidak putus asa dan masih mau belajar, walaupun ada kekurangan dalam dirinya.
Selain praktikum di lab, saya dan teman-teman diberi kesempatan untuk praktik di lapangan. Yah.. kami mengunjungi sebuah panti tuna daksa. Cukup banyak individu-individu yang mengalami physical disablity, baik pria maupun wanita. Karena saya dan beberapa teman sempat nyasar, maka kami hampir tidak mendapatkan subyek. Saya yang pertama mendapat subyek. Bina rapport berjalan dengan baik dan subyek yang saya wawancarai juga mengizinkan pembicaraan direkam. Subyek pun terbuka pada saya dan mau bercerita tentang kehidupannya. Namun, ada beberapa pertanyaan yang tidak dimengerti subyek, sehingga saya harus mengarahkan subyek agar mengerti pertanyaan yang saya berikan. Saya juga sempat bingung dalam memilih kata-kata yang akan saya tanyakan. Selain itu, karena wawancara dilakukan di sebuah aula dan banyak suara lain, suara subyek tidak terdengar jelas sekali. Untungnya, saya masih dapat memahami maksud subyek. Selesai wawancara, saya berterima kasih dan melanjutkan perbincangan biasa dengan subyek tentang kehidupan sehari-hari subyek. Saya senang sekali karena subyek tidak putus asa dan masih mau belajar, walaupun ada kekurangan dalam dirinya.
~
Terima kasih Ibu Henny & Kak Tasya yang sudah mengajari… :D
Begitu Banyak dan Anehnya Variasi Ekpresi Seksual
Paraphilia merupakan salah satu variasi dari
ekspresi seksual yang memiliki beberapa jenis, yaitu fetishism, sadism & masochism, exhibitionism & voyeurism,
dan lainnya. Fetishism itu memuja
atau menyembah suatu obyek, seperti baju, stocking,
dan benda lain. Karena sukanya pada benda tersebut, biasanya individu akan
mengumpulkan dan menjaga barang itu. Individu juga biasanya sering terangsang
atau terstimulus ketika melihat benda itu, misalnya ketika bertemu orang lain
yang menggunakan benda itu. Orang sadistic
suka menggunakan kekerasan yang sengaja dilakukan dalam berhubungan seksual,
sedangkan orang masochist menyenangi
untuk “disiksa”. Jadi, mungkin orang sadistic
akan cocok dengan orang masochist
karena yang satunya senang menggunakan kekerasan dan satunya senang disiksa.
Exhibitionism itu adalah orang yang suka
memamerkan tubuhnya, terutama alat kelaminnya kepada orang lain. Orang seperti
ini memang mendapat kepuasan dari itu. Biasanya dilakukan oleh pria yang
menunjukkan penisnya ke wanita, sehingga para wanita sering kali berteriak. Namun,
wanita juga banyak yang melakukan ini yang dilakukan dengan memakai pakaian
terbuka. Orang yang voyeurism itu
orang yang suka mengintip orang lain sedang beraktivitas seksual atau mandi. Hal
itu dilakukan secara diam-diam dan korban pun tidak tahu bahwa dirinya sedang
dilihat atau diintip. Paraphilia yang
lain ada necrophilia, zoophilia, dan frotteurism. Necrophilia itu orang yang suka berhubungan seksual
dengan mayat. Zoophilia senang berhubungan dengan hewan. Sedangkan, frotteurism
itu menggesek-gesekkan alat kelaminnya
ke tubuh orang lain atau lawan jenisnya. Yahh… mereka akan mendekati target dan
menempelkan terlebih dahulu tubuh mereka, setelah itu baru akan
digesek-gesekkan. Banyak ekspresi seksual yang mungkin tidak masuk akal bagi
kita atau yang keterlaluan, tetapi memang banyak pula orang yang seperti itu.
~ tetap berhati-hati dan menjaga diri agar
tidak menjadi korban..
Wednesday, May 8, 2013
Not Only Sex, But Also Fantasy..
Seseorang tidak hanya memiliki hubungan atau kontak seksual, tetapi juga memiliki
fantasi tentang seksual. Fantasi seksual pun tidak hanya dimiliki oleh para
lelaki saja. Para perempuan pun juga memiliki fantasi seksual, namun lelaki
lebih sering berfantasi. Fantasi pada lelaki biasanya berupa posisi seksual
yang berbeda, mempunyai pasangan yang agresif, oral seks, berhubungan seks
dengan pasangan baru, dan seks di pantai. Fantasinya pun cenderung lebih
agresif dan aktif. Fantasi pada perempuan lebih romantis dan emosional. Misalnya
saja “Saya sedang berjalan di pinggir pantai sambil bergandengan tangan dengan
pasangan saya. Kemudian, saya dan pasangan berhubungan seks di atas pasir. Setelah
itu, kami pergi ke restoran untuk makan malam romantis.” Fantasi perempuan secara
umum dapat berupa seks dengan pasangan, mengenang pengalaman seksual, posisi
seks yang berbeda, seks di ruangan selain kamar tidur, dan di lantai berkarpet.
Sebenarnya, fantasi perempuan dan lelaki tidak jauh berbeda.
Fantasi seksual tidak hanya kesenangan semata, namun ada pula
manfaatnya. Manfaat yang didapat adalah membantu meningkatkan masturbasi dan
gairah seksual, membantu pencapaian orgasme, dan mengeksplorasi berbagai
kegiatan seksual. Masturbasi memberi kesempatan untuk bereksperimen terhadap
tubuh sendiri agar mengetahui bagian tubuh mana yang memberi kesan khusus saat
disentuh. Selain itu, masturbasi juga terasa menyenangkan yang digunakan saat
seks untuk pasangan.
~ yah.. tidak ada salahnya untuk
berfantasi selama dalam kadar yang baik & benar…
Saturday, May 4, 2013
Terapkan Wawancara Dalam Bidang Pendidikan & Organsisasi
Wawancara dalam bidang pendidikan tidak hanya dapat digunakan saat
proses belajar dan mengajar di sekolah, tetapi ternyata juga dapat
diaplikasikan untuk masalah sistem sekolah dan masalah yang dialami para siswa.
Masalah sistem sekolah adalah masalah akademik, keuangan, dan kurikulum. Masalah
siswa adalah ketidakmampuan belajar, masalah perkembangan, masalah perilaku,
psikososial, dan lingkungan, bakat dan minat, serta seleksi dan penempatan. Wawancara
dalam bidang pendidikan ini pun tidak hanya ditujukan pada siswa dan guru,
tetapi juga bisa ditujukan pada orangtua siswa. Rata-rata sekolah akan
mewawancarai orangtua siswa yang mempunyai kekurangan atau masalah.
Selain pendidikan, wawancara sering sekali di terapkan dalam bidang industri/organisasi,
terutama seleksi dan penempatan. Tidak hanya untuk calon karyawan baru, namun
wawancara juga untuk kandidat dalam promosi jabatan. Adapula untuk job analysis, coaching, performance
appraisal, dan karyawan yang akan keluar atau berhenti kerja. Wawancara untuk seleksi biasanya digunakan
metode STAR (Situation, Task, Action, dan Result) dan
metode FACT (Feeling, Action, Context, dan Thinking). Metode
FACT biasanya menanyakan pengalaman baik dan buruk, pewawancara ialah pihak
ketiga, dan digunakan untuk posisi yang penting. Metode STAR dapat dipakai
kapan saja, di mana saja, dan biasanya untuk jabatan seperti staff.
Walau wawancara digunakan untuk mendapat data yang diperlukan sekolah
atau organisasi, namun ada data yang harus dijaga kerahasiaannya oleh
pewawancara. Selain itu, wawancara dalam kedua bidang ini pun perlu ditunjang
oleh observasi agar lebih valid, atau
mungkin ditambah dengan hasil tes formal.
~ Wawancara dapat mendapat banyak
data, tetapi juga harus didukung dengan metode lain…
Tuesday, April 30, 2013
Sexual Transmitted Infection??? Oh No...
Hubungan
seksual dapat dikatakan sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, tetapi ada
yang melakukannya sebelum atau setelah menikah, dan dengan seorang pasangan
atau berganti-ganti pasangan. Namun, apakah kalian tahu bahwa ada yang namanya sexual
transmitted infection atau infeksi
menular seksual (IMS). Biasanya, usia-usia muda dan remaja lebih berisiko
mengalaminya. Selain itu, perempuan yang sudah terkena infeksi akan lebih
mengalaminya dalam jangka panjang karena lapisan yang menutup vagina lebih
tipis bila dibanding dengan lapisan yang menutupi penis.
Sayangnya,
infeksi ini bersifat laten, yaitu membutuhkan waktu dan proses yang lebih lama
untuk mendiagnosis infeksi tersebut. Ada banyak bentuk infeksi, seperti ectoparasitic, gonorrhea, syphilis, chlamydia, chancroid, vaginal infections, pelvic inflammatory disease
(PID), dan HIV/AIDS. Misalnya, ectoparasitic
merupakan penyakit yang disebabkan parasit yang hidup di permukaan kulit. HIV
adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Sedangkan, AIDS adalah
gejala-gejala penyakit yang menyerang tubuh sesudah sistem kekebalan tubuh
rusak oleh virus HIV. Biasanya, dapat ditularkan karena hubungan seksual, ibu
menyusui sang anak, dan transfusi darah. Maka dari itu, sebaiknya ibu yang
terkena HIV/AIDS tidak memberikan asi pada anaknya. Tidak hanya itu, masih ada
pula hal-hal yang perlu diketahui. Pasangan yang ingin menikah atau mempunyai
anak, sebaiknya berkonsultasi atau konseling pernikahan pada ahlinya.
Lebih
baik kita mencegah sebelum terlambat atau terkena virus atau infeksi-infeksi
seksual. Bisa saja dengan menjaga kebersihan (terutama daerah intim), tidak
bergonta-ganti pasangan dalam berhubungan, dan menggunakan alat kontrasepsi
yang tepat. Tidak salah pula jika kita memeriksa atau mencoba mendeteksi secara
dini, sebelum infeksi lebih bertambah parah. Dengan begitu, pasangan kita pun
tidak akan tertular infeksi.
~ Jaga diri sendiri dan pasangan kita dari
infeksi yang dapat menyerang… ;)
Tuesday, April 2, 2013
Atasi Disfungsi Seksual Sebelum Terlambat!
Seks... mendengar kata itu biasanya yang
terbayang adalah hubungan intim yang penuh gairah. Setiap orang pun pada
dasarnya memiliki kebutuhan ini dan akan menikmatinya terutama dilakukan bersama
pasangan yang kita cintai. Namun, ternyata tidak semua hubungan itu penuh
gairah dan menyenangkan. Mengapa? Permasalahan pada fungsi seksual salah
satunya. Adanya disfungsi seksual mengakibatkan kurangnya gairah, kurangnya
antusias akan seks, dan tidak mampu untuk rileks. Misalnya, karena individu mengalami ejakulasi dini.
Disfungsi seksual bisa meningkat karena
faktor umur. Umur seseorang yang terus bertambah membuat kemampuan fungsi
seksual mengalami penurunan. Selain itu, bisa karena penyakit yang diderita,
kecacatan, dan konsumsi obat-obatan. Karena hal tersebut, individu menjadi
merasa tidak mampu atau tidak cakap melayani dan memuaskan pasangannya. Banyak situasi
seperti itu sehingga membuat banyak pasangan yang tidak akur dan tidak intim
lagi. Jika sampai ke tahap yang parah, bisa jadi akan berujung pada perpisahan.
Jangan sampai banyak pasangan pisah karena
masalah disfungsi seksual. Masalah ini bisa menjadi sangat serius jika hanya
didiamkan begitu saja. Maka dari itu, jika semakin memburuk, sebaiknya
dilakukan treatment untuk mengatasi
masalah disfungsi seksual tersebut. Setidaknya, individu dapat menaikkan
kepercayaan dan harga diri dalam kemampuan funsi seksualnya.
~ Hindari
dan cegah sebelum menjadi lebih buruk karena masalah tidak dapat hilang begitu
saja…
Sunday, March 31, 2013
Make your interview report!
Wawancara pasti
sering kita lakukan, baik secara formal maupun informal. Wawancara informal
mungkin lebih kita lihat sebagai percakapan biasa dan tidak terlalu memerlukan
laporan. Laporan diperlukan mungkin dalam konteks tertentu. Namun, bagi
wawancara formal, laporan hasil wawancara harus dibuat karena berisikan hasil
wawancara itu sendiri dan hal tersebut sangatlah penting.
Dalam laporan hasil
wawancara, kita harus mencantumkan waktu berlangsungnya wawancara, tempat, dan
biodata subyek. Waktu yang dicatat adalah saat wawancara dimulai dan saat
berakhirnya wawancara itu. sedangkan, biodata subyek diisi dengan inisial nama
subyek dan alamat secara umum. Misalnya, inisial nama : K.H, padahal nama
aslinya adalah Kevin Horrison, dan alamatnya adalah Tanjung Duren. Alamat dan
nama subyek tidak perlu sampai ditulis secara lengkap karena informasi tentang
biodata subyek perlu dijaga.
Setelah itu, inti dari laporan terdapat pada
hasil wawancara, observasi subyek, dan refleksi sebagai pewawancara. Perlu diingat bahwa hasil wawancara itu
berisikan cerita subyek selama wawancara berlangsung. Jadi, kita menuliskan
rangkuman cerita subyek secara sistematis. Observasi yang dicatat pun tidak
perlu sampai men-detail sekali. Akan tetapi,
bahasa yang digunakan harus konkret, spesifik, dan faktual. Misalnya, muka
subyek pucat dan keringat dingin yag kita catat, bukan menuliskan kesimpulan
bahwa subyek sedang ketakutan. Selain itu, kita perlu menuliskan refleksi
sebagai pewawancara seperti apa kekurangan kita selama kita melakukan proses
wawancara. Kekurangan bisa sering terjadi apalagi bagi kita yang masih pemula. Maka
dari itu, kita perlu banyak berlatih untuk melakukan wawancara yang baik dan
benar. Jangan lupa pula untuk membuat laporan hasil wawancara itu sendiri!
~ Laporan sebaiknya dibuat tidak secara subyektif..
Friday, March 22, 2013
Punya Anak atau Tidak? Keputusan di Tangan Kalian..
Hampir setiap wanita menginginkan untuk punya anak, terutama bagi yang
sudah menikah. Namun, ada pula yang memutuskan untuk hidup melajang atau tidak
mempunyai keturunan. Yah.. semua itu adalah pilihan. Akan tetapi, bagaimana
dengan yang menginginkan punya anak, tetapi susah atau tidak bisa? Apakah itu
memang nasib mereka? Mungkin tidak seperti itu.
Kehamilan biasanya ditunjukkan dengan missing a period (tidak menstruasi), keluar bercak darah, morning sickness (muntah), atau
tanda-tanda fisik lainnya. Situasi morning
sickness membuat para wanita merasa
sangat tidak nyaman sehingga membutuhkan istirahat yang baik dan cukup, serta
asupan bergizi. Kondisi hamil memang tidak berlangsung secara bersamaan dengan
menstruasi, maka itu sebaiknya wanita mengingat dan mencatat waktu menstruasi. Pencatatan
tersebut juga menguntungkan wanita agar mengetahui kapan masa subur mereka. Mengapa
perlu mengetahui masa subur? Ternyata, ketika melakukan hubungan seksual saat
awal dan setelah masa subur, pasangan akan mendapat anak perempuan. Sedangkan,
bila dilakukan saat masa subur, pasangan akan mendapat anak laki-laki. Walau dilakukan
saat masa subur, belum tentu pula akan langsung mendapat anak laki-laki. Pihak
pria pun harus berada dalam kondisi sangat sehat dan wanita dalam kondisi
sangat ingin melakukan hubungan dan sangat mencintai pasangannya.
Menjawab pertanyaan awal bahwa pasangan yang susah atau tidak dapat punya
anak dapat dikarenakan infertilitas atau penundaan untuk punya anak. Infertilitas
disebabkan usia dan gangguan-gangguan pada pria atau wanita. Pemakaian alat
kontrasepsi untuk menunda kehamilan pun dapat membuat hormon wanita terganggu,
maka perlu berhati-hati dalam memilih alat kontrasepsi yang aman. Jika memang
benar-benar ingin menghindari kehamilan, maka sebaiknya menggunakan cara yang
alami, seperti KB alami atau tidak berhubungan seksual sama sekali. Dengan cara-cara
alami, setidaknya pasangan dapat mengurangi bahaya yang mungkin dapat timbul.
Pentingnya Riwayat Sosial
Dalam
melakukan konseling, pastinya klienlah yang menceritakan masalahnya, bukan
konselor yang menceritakan masalahnya. Maka, konselor yang dapat dipercaya
sangat dibutuhkan oleh klien. Karena masalah klien yang akan dibahas dalam sesi
konseling, konselor perlu mengetahui terlebih dahulu riwayat dari klien. Mengapa
perlu mengetahui riwayat seseorang? Tiap individu mempunyai cerita yang berbeda
atau diungkapkan dengan cara mereka sendiri, sehingga sudut pandang cerita bisa
saja berbeda. Selain itu, masalah yang dihadapi tidak hanya merupakan masalah
hari ini, serta masalah dapat dikarenakan faktor lingkungan (nurture) dan genetik (nature).
Cerita
klien dapat menunjukkan apakah hidup klien adaptif atau tidak, misalnya saja
ada individu yang frustasi dan melakukan aksi kebut-kebutan di jalan. Sebagai konselor
pun, kita tidak boleh hanya berfokus pada gangguan klien dan harus mengerti “posisi”
klien itu sendiri. Maka dari itu, kita sangat memerlukan riwayat klien agar
mengetahui penyebab masalah-masalahnya tersebut. Selain mendapat data, konselor
juga dapat lebih memahami kehidupan klien itu sendiri.
Ada banyak
riwayat yang dapat ditanya pada klien, seperti riwayat keluarga, pendidikan,
marital, seksual, preferensi rekreasional, dan masih banyak lagi. Dari riwayat
keluarga misalnya, konselor dapat melihat apakah konflik klien berhubungan
dengan keluarga, baik keluarga inti maupun keluarga besar. Ada keluarga besar
yang biasanya turut andil dalam masalah yang dialami sehingga dapat menambah
konflik klien. Ada pula pilihan dalam melakukan rekreasi atau hobby agar konselor mengetahui cara
klien melakukan coping atau refreshing. Untuk anak-anak, konselor
pun perlu menanyakan data perkembangan (misal: panjang dan berat tubuh anak
saat lahir). Dalam menanyakan perihal riwayat tersebut memang tidak selalu
hanya dilakukan dalam satu sesi, apalagi bagi pemula. Cerita klien pun juga
berbeda-beda karena setiap individu mengalami hal yang tidak sama, sehingga
konselor perlu menganggap klien sebagai seorang individu yang berbeda dengan
individu lainnya.
~ Jangan hanya melihat masalah, tetapi coba
ketahui dan rasakan posisi dan penyebab masalah klien itu sendiri…
Friday, March 15, 2013
Adult Relationship (Dating -> Marriage -> Divorce?)
Orang dewasa biasanya mencari dan memiliki
pasangan untuk dijadikan pendamping hidupnya. Pasangan yang berpacaran dari
awal akan menetapkan komitmen dalam hubungan yang akan dijalani bersama. Dengan
memiliki pasangan, kita akan mendapatkan keuntungan, seperti mempunyai sahabat,
hubungan emosional, dan dukungan secara ekonomi. Dalam memilih pasangan pun,
kita lebih suka memilih yang memiliki kesamaan dengan kita, entah itu kesamaan
kesukaan, agama, ras, dan lainnya. Akan tetapi, masih ada interracial dating, yaitu pacaran yang berbeda ras, agama, atau
budaya. Namun, pasangan ini dikatakan lebih mudah mengalami perceraian
dibandingkan dengan pasangan dengan ras yang sama.
Hubungan pacaran biasanya akan berlanjut ke
jenjang pernikahan. Pernikahan yang dilaksanakan pun berbeda di tiap budaya
atau negara. Misalnya saja di Afrika Selatan (Hottentots), pria boleh menikahi
sepupunya dan bebas memilih sepupu perempuan yang akan dinikahinya. Di
Indonesia, jarang sekali ada yang menikah dengan sepupunya. Pernikahan yang
bertahan sampai usia lanjut, akan memiliki dampak positif bagi kedua pasangan
umumnya. Akan tetapi, aktivitas seksual pada usia lanjut akan berkurang,
terutama bagi perempuan. Pasangan usia lanjut akan lebih mengutamakan
keharmonisan atau pemenuhan hubungan emosional daripada seksual. Namun, yang
namanya pernikahan belum tentu semua berjalan mulus dan berakhir bahagia. Ada pernikahan
yang berakhir perceraian dan tingkat perceraian semakin tinggi sekarang ini.
Contoh yang sangat terlihat terjadi di kalangan artis-artis Indonesia. Banyak pasangan
yang baru menikah dan mempunyai anak-anak yang masih kecil sudah memutuskan
untuk bercerai. Adapula pasangan artis yang sudah lama membina hubungan rumah
tangga dan bercerai.
Apakah memang semudah itu untuk bercerai? Apakah
memang tidak bisa mempertahankan hubungan, apalagi bagi pasangan yang memiliki
anak?
Ya… sekarang
proses perceraian tampak lebih mudah dijalankan, sehingga banyak pasangan yang
memilih untuk berpisah. Alasan untuk bercerai pun beragam, yaitu karena
kesalahan pasangan atau tidak ada kesalahan (no-fault divorce). Kesalahan
yang dilakukan biasanya dikarenakan adanya pihak ketiga atau korban KDRT. Padahal,
buat apa menikah jika salah satu pasangan berniat mendua atau menyakiti
pasangannya? Sedangkan, no-fault divorce dikarenakan ketidakcocokan pada
pasangan yang bisa dikarenakan faktor beda ras, agama, atau usia. Perceraian yang
terjadi pun membuat kaum wanita depresi pertamanya, tetapi dapat lebih bahagia
dan terbiasa sejalan waktu. Bagi pria, kesenangan atau kebebasan yang dirasakan
pertama dan setelah itu, kesehatan fisik dan mental yang menurun karena tidak
ada yang mengurus mereka.
~ Do you want your life to have a happy
ending?
Just keep your commitment with your
partner forever~
Subscribe to:
Posts (Atom)