Thursday, June 13, 2013

Pro Life.. Stop Abortion!!!

Be a Mother ?
or 
Be a Murderer ?




De Ranch Lembang












I was amazed with the scenery @ De Ranch. There is a broad valley and you could horseback riding by wearing some accessories like a cowboy or indian people. Many other type of games you can play. You can bring your family for holiday


Friday, May 31, 2013

Sexuality is something really common..

   Dari zaman dahulu di banyak negara, hal-hal yang berbau seksualitas digambarkan dalam hasil karya seni. Hasil berupa lukisan atau patung, seperti karya Michael Angelo & Leonardo da Vinci pun termasuk karya yang menampilkan gambar-gambar telanjang. Namun, gambar yang menunjukkan seksualitas suka dianggap pornografi, seperti negara kita, Indonesia. Akan tetapi, sekarang pun sudah banyak iklan atau film yang menampilkan seksualitas. Iklan yang menggunakan seksualitas digunakan untuk menjual produk. Film yang dibuat biasanya memakai aktor/aktris yang cakap, seksi, dan bertubuh bagus, terutama blue film. Blue film sudah banyak dari dulu dan parahnya, sekarang film ini sudah mudah dijangkau, juga untuk anak-anak. Apalagi dengan akses dari internet yang begitu mudah dan bebas. Padahal, seharusnya anak-anak tidak boleh sampai menonton film seperti itu karena akan membawa dampak buruk nantinya, sehingga orangtua harus lebih mengawasi apa yang dilakukan anak-anaknya.

   Tidak hanya blue film, sudah banyak pekerja seks komersial (PSK) yang siap melayani. PSK biasanya lebih banyak “dipakai” oleh kaum pria. PSK dapat dijumpai di jalan (streetwalkers), di bar, di hotel, dan tempat pijat (massage parlor prostitutes). Ada juga yang dapat diminta ke rumah atau buat janji ketemu di tempat lain, atau yang sekedar menemani pelanggan tanpa melakukan hubungan seks. Pelanggan yang “memakai” pun biasanya berumur 30-60 tahun, tetapi banyak remaja yang ternyata sudah memasuki dunia seperti ini. Hal-hal seperti ini harus lebih diperhatikan dan aturan diperketat. Walau mungkin ada razia atau Undang-Undang, tetapi belum dirasa efektif.

   Aturan-aturan sebaiknya memang dipertegas agar orang-orang yang melanggarnya takut untuk melakukannya kembali. Remaja dan anak-anak pun lebih diawasi dan diarahkan ke hal-hal yang lebih baik, serta diberikan pengetahuan tentang seksualitas. Seksualitas juga tidak sepenuhnya hal yang salah karena memang dapat dipandang sebagai sebuah keindahan. Kita juga tidak boleh menutup mata atau hati untuk menerimanya karena tidak ada salahnya melihat sesuatu dari sudut yang berbeda.  


~ Sexuality can be an art & an art is a beauty..

Wednesday, May 29, 2013

Stress Makes Your Sexual Relationship Not Going Well? Oh No..

   Stres? Pasti hampir tiap hari kita akan merasa seperti itu. Masalah-masalah tidak hanya datang secara perlahan, tetapi ada juga yang tak terduga. Masalah-masalah kecil yang menumpuk pun dapat menjadi besar. Stres yang terbentuk dapat mempengaruhi kehidupan, mungkin tidak hanya satu aspek kehidupan. Saya pernah merasakannya. Rasa stres karena sebuah masalah yang saya alami, terkadang mempengaruhi hal lain, seperti tugas, kesehatan, kualitas tidur dan lainnya. Saat kita stres, kita pasti akan lebih emosional, sehingga masalah lain pun juga dapat ikut timbul. Untuk mengurangi stres pun, biasanya saya memakan cokelat atau es krim yang setidaknya dapat membantu saya mengurangi tekanan.

   Ternyata, dalam kehidupan pasangan, stres pun bisa sampai menurunkan gairah seksual, terutama wanita. Wanita yang memiliki banyak pekerjaan, terutama dalam mengurus kehidupan keluarga yang rumit, dapat tidak menikmati hubungan intim bersama pasangan. Mungkin hubungan seksual dapat dilakukan, tetapi biasanya wanita tidak akan menikmati dan tidak akan mencapai kepuasan. Jika begitu, pasti tidak akan terasa menyenangkan. Mungkin seharusnya kita membicarakan hal tersebut pada pasangan karena pasangan pun perlu mengetahui kondisi kita. Hal tersebut juga dapat mempertahankan hubungan yang baik.

   Saat stres, biasanya banyak hal yang akan dilakukan untuk mengatasi atau setidaknya mengurangi stres tersebut. Banyak cara yang digunakan, seperti makan, pergi senang-senang, tidur, dan lainnya. Ada juga yang kebalikkannya, yaitu menjadi susah tidur atau tidak nafsu makan. Sebaiknya, untuk mengurangi stres, kita dapat berolahraga, jalan, dan makan. Bagi yang suka makan, makanlah makanan dengan kombinasi protein. Jangan hanya makan-makanan seperti cokelat, es krim, atau makan-makanan yang membuat menambah berat badan dan tidak sehat.


~ Keep well your sexual relationship & reduce your stress with healthy ways..

Wednesday, May 22, 2013

Pengalaman Praktikum Wawancara yang Menegangkan dan Menyenangkan


   Setiap hari Senin selama 3 minggu berturut-turut, saya dan teman-teman yang sekelas Teknik Wawancara mengambil nilai praktek di laboratorium konseling. Minggu pertama, kami semua deg-degan dan takut sekali, apalagi saat menjadi pewawancara. Paling menyenangkan itu saat menjadi observer karena dapat melihat interaksi antara pewawancara dan orang yang diwawancara yang keduanya merupakan teman-teman kami sendiri. Adapula kejadian-kejadian lucu yang membuat tertawa, terutama karena jawaban yang diberikan oleh orang yang diwawancara.

   Saat saya menjadi pewawancara, saya melakukan bina rapport terlebih dahulu. Saya menanyakan kabar, memberi salam, menjabat tangan, dan menanyakan hal-hal umum lainnya. Sampai sejauh ini, orang yang diwawancara cukup mau terbuka dan menjawab semua pertanyaan saya. Tidak lupa pula, saya meminta izin untuk merekam pembicaraan dengan recorder. Selama wawancara, saya berusaha menjaga dan mempertahankan kontak mata. Pada minggu pertama, saya masih kesulitan karena sesekali saya masih banyak melihat ke bawah untuk membaca pertanyaan. Saya suka lupa dengan pertanyaan yang akan diberikan. Namun, semakin lama saya semakin dapat menjaga kontak mata. Saya juga mencoba untuk tetap memberi seulas senyum dan anggukkan kepala, terutama saat orang yang diwawancara sedang menjawab atau bercerita. Saya juga sering mengucapkan kata “hmm” saat mendengarkan. Namun, saya masih sering susah dalam merangkai kata-kata untuk pertanyaan.

   Saat menjadi orang yang diwawancara, saya cukup bingung dengan jawaban yang akan saya berikan, apalagi dengan tema yang berbeda tiap kelompoknya. Minggu pertama, saya menjadi pelamar kerja untuk menjadi sales. Saya belum pernah mempunyai pengalaman diwawancarai seperti itu. Minggu kedua, saya menjadi seorang murid yang salah masuk jurusan. Minggu ketiga, saya menjadi korban bencana tsunami di Jepang. Pertemuan terakhir lebih membuat saya bingung karena sudah lupa tentang keadaan tsunami waktu itu. Akan tetapi, saya menjawab sebisa saya dan menjawab se-“normal” mungkin. Saya dan teman-teman berusaha sebisa mungkin dan untungnya ketegangan minggu kedua dan ketiga mulai berkurang. Namun, masih banyak kekurangan yang perlu kami perbaiki, dan masih banyak yang harus kami pelajari..

   Selain praktikum di lab, saya dan teman-teman diberi kesempatan untuk praktik di lapangan. Yah.. kami mengunjungi sebuah panti tuna daksa. Cukup banyak individu-individu yang mengalami physical disablity, baik pria maupun wanita. Karena saya dan beberapa teman sempat nyasar, maka kami hampir tidak mendapatkan subyek. Saya yang pertama mendapat subyek. Bina rapport berjalan dengan baik dan subyek yang saya wawancarai juga mengizinkan pembicaraan direkam. Subyek pun terbuka pada saya dan mau bercerita tentang kehidupannya. Namun, ada beberapa pertanyaan yang tidak dimengerti subyek, sehingga saya harus mengarahkan subyek agar mengerti pertanyaan yang saya berikan. Saya juga sempat bingung dalam memilih kata-kata yang akan saya tanyakan. Selain itu, karena wawancara dilakukan di sebuah aula dan banyak suara lain, suara subyek tidak terdengar jelas sekali. Untungnya, saya masih dapat memahami maksud subyek. Selesai wawancara, saya berterima kasih dan melanjutkan perbincangan biasa dengan subyek tentang kehidupan sehari-hari subyek. Saya senang sekali karena subyek tidak putus asa dan masih mau belajar, walaupun ada kekurangan dalam dirinya.

~ Terima kasih Ibu Henny & Kak Tasya yang sudah mengajari…  :D

Begitu Banyak dan Anehnya Variasi Ekpresi Seksual


   Paraphilia merupakan salah satu variasi dari ekspresi seksual yang memiliki beberapa jenis, yaitu fetishism, sadism & masochism, exhibitionism & voyeurism, dan lainnya. Fetishism itu memuja atau menyembah suatu obyek, seperti baju, stocking, dan benda lain. Karena sukanya pada benda tersebut, biasanya individu akan mengumpulkan dan menjaga barang itu. Individu juga biasanya sering terangsang atau terstimulus ketika melihat benda itu, misalnya ketika bertemu orang lain yang menggunakan benda itu. Orang sadistic suka menggunakan kekerasan yang sengaja dilakukan dalam berhubungan seksual, sedangkan orang masochist menyenangi untuk “disiksa”. Jadi, mungkin orang sadistic akan cocok dengan orang masochist karena yang satunya senang menggunakan kekerasan dan satunya senang disiksa.

   Exhibitionism itu adalah orang yang suka memamerkan tubuhnya, terutama alat kelaminnya kepada orang lain. Orang seperti ini memang mendapat kepuasan dari itu. Biasanya dilakukan oleh pria yang menunjukkan penisnya ke wanita, sehingga para wanita sering kali berteriak. Namun, wanita juga banyak yang melakukan ini yang dilakukan dengan memakai pakaian terbuka. Orang yang voyeurism itu orang yang suka mengintip orang lain sedang beraktivitas seksual atau mandi. Hal itu dilakukan secara diam-diam dan korban pun tidak tahu bahwa dirinya sedang dilihat atau diintip. Paraphilia yang lain ada necrophilia, zoophilia, dan frotteurism. Necrophilia itu orang yang suka berhubungan seksual dengan mayat. Zoophilia senang berhubungan dengan hewan. Sedangkan, frotteurism itu  menggesek-gesekkan alat kelaminnya ke tubuh orang lain atau lawan jenisnya. Yahh… mereka akan mendekati target dan menempelkan terlebih dahulu tubuh mereka, setelah itu baru akan digesek-gesekkan. Banyak ekspresi seksual yang mungkin tidak masuk akal bagi kita atau yang keterlaluan, tetapi memang banyak pula orang yang seperti itu.

~ tetap berhati-hati dan menjaga diri agar tidak menjadi korban..

Wednesday, May 8, 2013

Not Only Sex, But Also Fantasy..


   Seseorang tidak hanya memiliki hubungan  atau kontak seksual, tetapi juga memiliki fantasi tentang seksual. Fantasi seksual pun tidak hanya dimiliki oleh para lelaki saja. Para perempuan pun juga memiliki fantasi seksual, namun lelaki lebih sering berfantasi. Fantasi pada lelaki biasanya berupa posisi seksual yang berbeda, mempunyai pasangan yang agresif, oral seks, berhubungan seks dengan pasangan baru, dan seks di pantai. Fantasinya pun cenderung lebih agresif dan aktif. Fantasi pada perempuan lebih romantis dan emosional. Misalnya saja “Saya sedang berjalan di pinggir pantai sambil bergandengan tangan dengan pasangan saya. Kemudian, saya dan pasangan berhubungan seks di atas pasir. Setelah itu, kami pergi ke restoran untuk makan malam romantis.” Fantasi perempuan secara umum dapat berupa seks dengan pasangan, mengenang pengalaman seksual, posisi seks yang berbeda, seks di ruangan selain kamar tidur, dan di lantai berkarpet. Sebenarnya, fantasi perempuan dan lelaki tidak jauh berbeda.

   Fantasi seksual tidak hanya kesenangan semata, namun ada pula manfaatnya. Manfaat yang didapat adalah membantu meningkatkan masturbasi dan gairah seksual, membantu pencapaian orgasme, dan mengeksplorasi berbagai kegiatan seksual. Masturbasi memberi kesempatan untuk bereksperimen terhadap tubuh sendiri agar mengetahui bagian tubuh mana yang memberi kesan khusus saat disentuh. Selain itu, masturbasi juga terasa menyenangkan yang digunakan saat seks untuk pasangan.

~ yah.. tidak ada salahnya untuk berfantasi selama dalam kadar yang baik & benar…

Saturday, May 4, 2013

Terapkan Wawancara Dalam Bidang Pendidikan & Organsisasi


   Wawancara dalam bidang pendidikan tidak hanya dapat digunakan saat proses belajar dan mengajar di sekolah, tetapi ternyata juga dapat diaplikasikan untuk masalah sistem sekolah dan masalah yang dialami para siswa. Masalah sistem sekolah adalah masalah akademik, keuangan, dan kurikulum. Masalah siswa adalah ketidakmampuan belajar, masalah perkembangan, masalah perilaku, psikososial, dan lingkungan, bakat dan minat, serta seleksi dan penempatan. Wawancara dalam bidang pendidikan ini pun tidak hanya ditujukan pada siswa dan guru, tetapi juga bisa ditujukan pada orangtua siswa. Rata-rata sekolah akan mewawancarai orangtua siswa yang mempunyai kekurangan atau masalah.

   Selain pendidikan, wawancara sering sekali di terapkan dalam bidang industri/organisasi, terutama seleksi dan penempatan. Tidak hanya untuk calon karyawan baru, namun wawancara juga untuk kandidat dalam promosi jabatan. Adapula untuk job analysis, coaching, performance appraisal, dan karyawan yang akan keluar atau berhenti kerja.  Wawancara untuk seleksi biasanya digunakan metode STAR (Situation, Task, Action, dan Result) dan metode FACT (Feeling, Action, Context, dan Thinking). Metode FACT biasanya menanyakan pengalaman baik dan buruk, pewawancara ialah pihak ketiga, dan digunakan untuk posisi yang penting. Metode STAR dapat dipakai kapan saja, di mana saja, dan biasanya untuk jabatan seperti staff.

   Walau wawancara digunakan untuk mendapat data yang diperlukan sekolah atau organisasi, namun ada data yang harus dijaga kerahasiaannya oleh pewawancara. Selain itu, wawancara dalam kedua bidang ini pun perlu ditunjang oleh observasi agar lebih valid, atau mungkin ditambah dengan hasil tes formal.  

~ Wawancara dapat mendapat banyak data, tetapi juga harus didukung dengan metode lain…

Tuesday, April 30, 2013

Sexual Transmitted Infection??? Oh No...


   Hubungan seksual dapat dikatakan sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, tetapi ada yang melakukannya sebelum atau setelah menikah, dan dengan seorang pasangan atau berganti-ganti pasangan. Namun, apakah kalian tahu bahwa ada yang namanya sexual transmitted infection atau infeksi menular seksual (IMS). Biasanya, usia-usia muda dan remaja lebih berisiko mengalaminya. Selain itu, perempuan yang sudah terkena infeksi akan lebih mengalaminya dalam jangka panjang karena lapisan yang menutup vagina lebih tipis bila dibanding dengan lapisan yang menutupi penis.

   Sayangnya, infeksi ini bersifat laten, yaitu membutuhkan waktu dan proses yang lebih lama untuk mendiagnosis infeksi tersebut. Ada banyak bentuk infeksi, seperti ectoparasitic, gonorrhea, syphilis, chlamydia, chancroid, vaginal infections, pelvic inflammatory disease (PID), dan HIV/AIDS. Misalnya, ectoparasitic merupakan penyakit yang disebabkan parasit yang hidup di permukaan kulit. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Sedangkan, AIDS adalah gejala-gejala penyakit yang menyerang tubuh sesudah sistem kekebalan tubuh rusak oleh virus HIV. Biasanya, dapat ditularkan karena hubungan seksual, ibu menyusui sang anak, dan transfusi darah. Maka dari itu, sebaiknya ibu yang terkena HIV/AIDS tidak memberikan asi pada anaknya. Tidak hanya itu, masih ada pula hal-hal yang perlu diketahui. Pasangan yang ingin menikah atau mempunyai anak, sebaiknya berkonsultasi atau konseling pernikahan pada ahlinya.

   Lebih baik kita mencegah sebelum terlambat atau terkena virus atau infeksi-infeksi seksual. Bisa saja dengan menjaga kebersihan (terutama daerah intim), tidak bergonta-ganti pasangan dalam berhubungan, dan menggunakan alat kontrasepsi yang tepat. Tidak salah pula jika kita memeriksa atau mencoba mendeteksi secara dini, sebelum infeksi lebih bertambah parah. Dengan begitu, pasangan kita pun tidak akan tertular infeksi.

~ Jaga diri sendiri dan pasangan kita dari infeksi yang dapat menyerang… ;)

Tuesday, April 2, 2013

Atasi Disfungsi Seksual Sebelum Terlambat!


   Seks... mendengar kata itu biasanya yang terbayang adalah hubungan intim yang penuh gairah. Setiap orang pun pada dasarnya memiliki kebutuhan ini dan akan menikmatinya terutama dilakukan bersama pasangan yang kita cintai. Namun, ternyata tidak semua hubungan itu penuh gairah dan menyenangkan. Mengapa? Permasalahan pada fungsi seksual salah satunya. Adanya disfungsi seksual mengakibatkan kurangnya gairah, kurangnya antusias akan seks, dan tidak mampu untuk rileks. Misalnya, karena individu mengalami ejakulasi dini.

   Disfungsi seksual bisa meningkat karena faktor umur. Umur seseorang yang terus bertambah membuat kemampuan fungsi seksual mengalami penurunan. Selain itu, bisa karena penyakit yang diderita, kecacatan, dan konsumsi obat-obatan. Karena hal tersebut, individu menjadi merasa tidak mampu atau tidak cakap melayani dan memuaskan pasangannya. Banyak situasi seperti itu sehingga membuat banyak pasangan yang tidak akur dan tidak intim lagi. Jika sampai ke tahap yang parah, bisa jadi akan berujung pada perpisahan.

   Jangan sampai banyak pasangan pisah karena masalah disfungsi seksual. Masalah ini bisa menjadi sangat serius jika hanya didiamkan begitu saja. Maka dari itu, jika semakin memburuk, sebaiknya dilakukan treatment untuk mengatasi masalah disfungsi seksual tersebut. Setidaknya, individu dapat menaikkan kepercayaan dan harga diri dalam kemampuan funsi seksualnya.

~ Hindari dan cegah sebelum menjadi lebih buruk karena masalah tidak dapat hilang begitu saja…

Sunday, March 31, 2013

Make your interview report!


   Wawancara pasti sering kita lakukan, baik secara formal maupun informal. Wawancara informal mungkin lebih kita lihat sebagai percakapan biasa dan tidak terlalu memerlukan laporan. Laporan diperlukan mungkin dalam konteks tertentu. Namun, bagi wawancara formal, laporan hasil wawancara harus dibuat karena berisikan hasil wawancara itu sendiri dan hal tersebut sangatlah penting.

   Dalam laporan hasil wawancara, kita harus mencantumkan waktu berlangsungnya wawancara, tempat, dan biodata subyek. Waktu yang dicatat adalah saat wawancara dimulai dan saat berakhirnya wawancara itu. sedangkan, biodata subyek diisi dengan inisial nama subyek dan alamat secara umum. Misalnya, inisial nama : K.H, padahal nama aslinya adalah Kevin Horrison, dan alamatnya adalah Tanjung Duren. Alamat dan nama subyek tidak perlu sampai ditulis secara lengkap karena informasi tentang biodata subyek perlu dijaga.

    Setelah itu, inti dari laporan terdapat pada hasil wawancara, observasi subyek, dan refleksi sebagai pewawancara.  Perlu diingat bahwa hasil wawancara itu berisikan cerita subyek selama wawancara berlangsung. Jadi, kita menuliskan rangkuman cerita subyek secara sistematis. Observasi yang dicatat pun tidak perlu sampai men-detail sekali. Akan tetapi, bahasa yang digunakan harus konkret, spesifik, dan faktual. Misalnya, muka subyek pucat dan keringat dingin yag kita catat, bukan menuliskan kesimpulan bahwa subyek sedang ketakutan. Selain itu, kita perlu menuliskan refleksi sebagai pewawancara seperti apa kekurangan kita selama kita melakukan proses wawancara. Kekurangan bisa sering terjadi apalagi bagi kita yang masih pemula. Maka dari itu, kita perlu banyak berlatih untuk melakukan wawancara yang baik dan benar. Jangan lupa pula untuk membuat laporan hasil wawancara itu sendiri!

~ Laporan sebaiknya dibuat tidak secara subyektif..

Friday, March 22, 2013

Punya Anak atau Tidak? Keputusan di Tangan Kalian..


   Hampir setiap wanita menginginkan untuk punya anak, terutama bagi yang sudah menikah. Namun, ada pula yang memutuskan untuk hidup melajang atau tidak mempunyai keturunan. Yah.. semua itu adalah pilihan. Akan tetapi, bagaimana dengan yang menginginkan punya anak, tetapi susah atau tidak bisa? Apakah itu memang nasib mereka? Mungkin tidak seperti itu.

   Kehamilan biasanya ditunjukkan dengan missing a period (tidak menstruasi), keluar bercak darah, morning sickness (muntah), atau tanda-tanda fisik lainnya. Situasi morning sickness membuat para wanita merasa sangat tidak nyaman sehingga membutuhkan istirahat yang baik dan cukup, serta asupan bergizi. Kondisi hamil memang tidak berlangsung secara bersamaan dengan menstruasi, maka itu sebaiknya wanita mengingat dan mencatat waktu menstruasi. Pencatatan tersebut juga menguntungkan wanita agar mengetahui kapan masa subur mereka. Mengapa perlu mengetahui masa subur? Ternyata, ketika melakukan hubungan seksual saat awal dan setelah masa subur, pasangan akan mendapat anak perempuan. Sedangkan, bila dilakukan saat masa subur, pasangan akan mendapat anak laki-laki. Walau dilakukan saat masa subur, belum tentu pula akan langsung mendapat anak laki-laki. Pihak pria pun harus berada dalam kondisi sangat sehat dan wanita dalam kondisi sangat ingin melakukan hubungan dan sangat mencintai pasangannya.

   Menjawab pertanyaan awal bahwa pasangan yang susah atau tidak dapat punya anak dapat dikarenakan infertilitas atau penundaan untuk punya anak. Infertilitas disebabkan usia dan gangguan-gangguan pada pria atau wanita. Pemakaian alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan pun dapat membuat hormon wanita terganggu, maka perlu berhati-hati dalam memilih alat kontrasepsi yang aman. Jika memang benar-benar ingin menghindari kehamilan, maka sebaiknya menggunakan cara yang alami, seperti KB alami atau tidak berhubungan seksual sama sekali. Dengan cara-cara alami, setidaknya pasangan dapat mengurangi bahaya yang mungkin dapat timbul.

~ Penundaan yang terlalu lama dapat menjadi ketidakmampuan..

Pentingnya Riwayat Sosial


   Dalam melakukan konseling, pastinya klienlah yang menceritakan masalahnya, bukan konselor yang menceritakan masalahnya. Maka, konselor yang dapat dipercaya sangat dibutuhkan oleh klien. Karena masalah klien yang akan dibahas dalam sesi konseling, konselor perlu mengetahui terlebih dahulu riwayat dari klien. Mengapa perlu mengetahui riwayat seseorang? Tiap individu mempunyai cerita yang berbeda atau diungkapkan dengan cara mereka sendiri, sehingga sudut pandang cerita bisa saja berbeda. Selain itu, masalah yang dihadapi tidak hanya merupakan masalah hari ini, serta masalah dapat dikarenakan faktor lingkungan (nurture) dan genetik (nature).

   Cerita klien dapat menunjukkan apakah hidup klien adaptif atau tidak, misalnya saja ada individu yang frustasi dan melakukan aksi kebut-kebutan di jalan. Sebagai konselor pun, kita tidak boleh hanya berfokus pada gangguan klien dan harus mengerti “posisi” klien itu sendiri. Maka dari itu, kita sangat memerlukan riwayat klien agar mengetahui penyebab masalah-masalahnya tersebut. Selain mendapat data, konselor juga dapat lebih memahami kehidupan klien itu sendiri.

   Ada banyak riwayat yang dapat ditanya pada klien, seperti riwayat keluarga, pendidikan, marital, seksual, preferensi rekreasional, dan masih banyak lagi. Dari riwayat keluarga misalnya, konselor dapat melihat apakah konflik klien berhubungan dengan keluarga, baik keluarga inti maupun keluarga besar. Ada keluarga besar yang biasanya turut andil dalam masalah yang dialami sehingga dapat menambah konflik klien. Ada pula pilihan dalam melakukan rekreasi atau hobby agar konselor mengetahui cara klien melakukan coping atau refreshing. Untuk anak-anak, konselor pun perlu menanyakan data perkembangan (misal: panjang dan berat tubuh anak saat lahir). Dalam menanyakan perihal riwayat tersebut memang tidak selalu hanya dilakukan dalam satu sesi, apalagi bagi pemula. Cerita klien pun juga berbeda-beda karena setiap individu mengalami hal yang tidak sama, sehingga konselor perlu menganggap klien sebagai seorang individu yang berbeda dengan individu lainnya.

~ Jangan hanya melihat masalah, tetapi coba ketahui dan rasakan posisi dan penyebab masalah klien itu sendiri…

Friday, March 15, 2013

Adult Relationship (Dating -> Marriage -> Divorce?)


   Orang dewasa biasanya mencari dan memiliki pasangan untuk dijadikan pendamping hidupnya. Pasangan yang berpacaran dari awal akan menetapkan komitmen dalam hubungan yang akan dijalani bersama. Dengan memiliki pasangan, kita akan mendapatkan keuntungan, seperti mempunyai sahabat, hubungan emosional, dan dukungan secara ekonomi. Dalam memilih pasangan pun, kita lebih suka memilih yang memiliki kesamaan dengan kita, entah itu kesamaan kesukaan, agama, ras, dan lainnya. Akan tetapi, masih ada interracial dating, yaitu pacaran yang berbeda ras, agama, atau budaya. Namun, pasangan ini dikatakan lebih mudah mengalami perceraian dibandingkan dengan pasangan dengan ras yang sama.

   Hubungan pacaran biasanya akan berlanjut ke jenjang pernikahan. Pernikahan yang dilaksanakan pun berbeda di tiap budaya atau negara. Misalnya saja di Afrika Selatan (Hottentots), pria boleh menikahi sepupunya dan bebas memilih sepupu perempuan yang akan dinikahinya. Di Indonesia, jarang sekali ada yang menikah dengan sepupunya. Pernikahan yang bertahan sampai usia lanjut, akan memiliki dampak positif bagi kedua pasangan umumnya. Akan tetapi, aktivitas seksual pada usia lanjut akan berkurang, terutama bagi perempuan. Pasangan usia lanjut akan lebih mengutamakan keharmonisan atau pemenuhan hubungan emosional daripada seksual. Namun, yang namanya pernikahan belum tentu semua berjalan mulus dan berakhir bahagia. Ada pernikahan yang berakhir perceraian dan tingkat perceraian semakin tinggi sekarang ini. Contoh yang sangat terlihat terjadi di kalangan artis-artis Indonesia. Banyak pasangan yang baru menikah dan mempunyai anak-anak yang masih kecil sudah memutuskan untuk bercerai. Adapula pasangan artis yang sudah lama membina hubungan rumah tangga dan bercerai.

   Apakah memang semudah itu untuk bercerai? Apakah memang tidak bisa mempertahankan hubungan, apalagi bagi pasangan yang memiliki anak?
Ya… sekarang proses perceraian tampak lebih mudah dijalankan, sehingga banyak pasangan yang memilih untuk berpisah. Alasan untuk bercerai pun beragam, yaitu karena kesalahan pasangan atau tidak ada kesalahan (no-fault divorce). Kesalahan yang dilakukan biasanya dikarenakan adanya pihak ketiga atau korban KDRT. Padahal, buat apa menikah jika salah satu pasangan berniat mendua atau menyakiti pasangannya? Sedangkan, no-fault divorce dikarenakan ketidakcocokan pada pasangan yang bisa dikarenakan faktor beda ras, agama, atau usia. Perceraian yang terjadi pun membuat kaum wanita depresi pertamanya, tetapi dapat lebih bahagia dan terbiasa sejalan waktu. Bagi pria, kesenangan atau kebebasan yang dirasakan pertama dan setelah itu, kesehatan fisik dan mental yang menurun karena tidak ada yang mengurus mereka.

~ Do you want your life to have a happy ending?
Just keep your commitment with your partner forever~