Dalam
melakukan konseling, pastinya klienlah yang menceritakan masalahnya, bukan
konselor yang menceritakan masalahnya. Maka, konselor yang dapat dipercaya
sangat dibutuhkan oleh klien. Karena masalah klien yang akan dibahas dalam sesi
konseling, konselor perlu mengetahui terlebih dahulu riwayat dari klien. Mengapa
perlu mengetahui riwayat seseorang? Tiap individu mempunyai cerita yang berbeda
atau diungkapkan dengan cara mereka sendiri, sehingga sudut pandang cerita bisa
saja berbeda. Selain itu, masalah yang dihadapi tidak hanya merupakan masalah
hari ini, serta masalah dapat dikarenakan faktor lingkungan (nurture) dan genetik (nature).
Cerita
klien dapat menunjukkan apakah hidup klien adaptif atau tidak, misalnya saja
ada individu yang frustasi dan melakukan aksi kebut-kebutan di jalan. Sebagai konselor
pun, kita tidak boleh hanya berfokus pada gangguan klien dan harus mengerti “posisi”
klien itu sendiri. Maka dari itu, kita sangat memerlukan riwayat klien agar
mengetahui penyebab masalah-masalahnya tersebut. Selain mendapat data, konselor
juga dapat lebih memahami kehidupan klien itu sendiri.
Ada banyak
riwayat yang dapat ditanya pada klien, seperti riwayat keluarga, pendidikan,
marital, seksual, preferensi rekreasional, dan masih banyak lagi. Dari riwayat
keluarga misalnya, konselor dapat melihat apakah konflik klien berhubungan
dengan keluarga, baik keluarga inti maupun keluarga besar. Ada keluarga besar
yang biasanya turut andil dalam masalah yang dialami sehingga dapat menambah
konflik klien. Ada pula pilihan dalam melakukan rekreasi atau hobby agar konselor mengetahui cara
klien melakukan coping atau refreshing. Untuk anak-anak, konselor
pun perlu menanyakan data perkembangan (misal: panjang dan berat tubuh anak
saat lahir). Dalam menanyakan perihal riwayat tersebut memang tidak selalu
hanya dilakukan dalam satu sesi, apalagi bagi pemula. Cerita klien pun juga
berbeda-beda karena setiap individu mengalami hal yang tidak sama, sehingga
konselor perlu menganggap klien sebagai seorang individu yang berbeda dengan
individu lainnya.
~ Jangan hanya melihat masalah, tetapi coba
ketahui dan rasakan posisi dan penyebab masalah klien itu sendiri…
No comments:
Post a Comment