Friday, March 22, 2013

Pentingnya Riwayat Sosial


   Dalam melakukan konseling, pastinya klienlah yang menceritakan masalahnya, bukan konselor yang menceritakan masalahnya. Maka, konselor yang dapat dipercaya sangat dibutuhkan oleh klien. Karena masalah klien yang akan dibahas dalam sesi konseling, konselor perlu mengetahui terlebih dahulu riwayat dari klien. Mengapa perlu mengetahui riwayat seseorang? Tiap individu mempunyai cerita yang berbeda atau diungkapkan dengan cara mereka sendiri, sehingga sudut pandang cerita bisa saja berbeda. Selain itu, masalah yang dihadapi tidak hanya merupakan masalah hari ini, serta masalah dapat dikarenakan faktor lingkungan (nurture) dan genetik (nature).

   Cerita klien dapat menunjukkan apakah hidup klien adaptif atau tidak, misalnya saja ada individu yang frustasi dan melakukan aksi kebut-kebutan di jalan. Sebagai konselor pun, kita tidak boleh hanya berfokus pada gangguan klien dan harus mengerti “posisi” klien itu sendiri. Maka dari itu, kita sangat memerlukan riwayat klien agar mengetahui penyebab masalah-masalahnya tersebut. Selain mendapat data, konselor juga dapat lebih memahami kehidupan klien itu sendiri.

   Ada banyak riwayat yang dapat ditanya pada klien, seperti riwayat keluarga, pendidikan, marital, seksual, preferensi rekreasional, dan masih banyak lagi. Dari riwayat keluarga misalnya, konselor dapat melihat apakah konflik klien berhubungan dengan keluarga, baik keluarga inti maupun keluarga besar. Ada keluarga besar yang biasanya turut andil dalam masalah yang dialami sehingga dapat menambah konflik klien. Ada pula pilihan dalam melakukan rekreasi atau hobby agar konselor mengetahui cara klien melakukan coping atau refreshing. Untuk anak-anak, konselor pun perlu menanyakan data perkembangan (misal: panjang dan berat tubuh anak saat lahir). Dalam menanyakan perihal riwayat tersebut memang tidak selalu hanya dilakukan dalam satu sesi, apalagi bagi pemula. Cerita klien pun juga berbeda-beda karena setiap individu mengalami hal yang tidak sama, sehingga konselor perlu menganggap klien sebagai seorang individu yang berbeda dengan individu lainnya.

~ Jangan hanya melihat masalah, tetapi coba ketahui dan rasakan posisi dan penyebab masalah klien itu sendiri…

No comments:

Post a Comment