Wawancara dalam bidang pendidikan tidak hanya dapat digunakan saat
proses belajar dan mengajar di sekolah, tetapi ternyata juga dapat
diaplikasikan untuk masalah sistem sekolah dan masalah yang dialami para siswa.
Masalah sistem sekolah adalah masalah akademik, keuangan, dan kurikulum. Masalah
siswa adalah ketidakmampuan belajar, masalah perkembangan, masalah perilaku,
psikososial, dan lingkungan, bakat dan minat, serta seleksi dan penempatan. Wawancara
dalam bidang pendidikan ini pun tidak hanya ditujukan pada siswa dan guru,
tetapi juga bisa ditujukan pada orangtua siswa. Rata-rata sekolah akan
mewawancarai orangtua siswa yang mempunyai kekurangan atau masalah.
Selain pendidikan, wawancara sering sekali di terapkan dalam bidang industri/organisasi,
terutama seleksi dan penempatan. Tidak hanya untuk calon karyawan baru, namun
wawancara juga untuk kandidat dalam promosi jabatan. Adapula untuk job analysis, coaching, performance
appraisal, dan karyawan yang akan keluar atau berhenti kerja. Wawancara untuk seleksi biasanya digunakan
metode STAR (Situation, Task, Action, dan Result) dan
metode FACT (Feeling, Action, Context, dan Thinking). Metode
FACT biasanya menanyakan pengalaman baik dan buruk, pewawancara ialah pihak
ketiga, dan digunakan untuk posisi yang penting. Metode STAR dapat dipakai
kapan saja, di mana saja, dan biasanya untuk jabatan seperti staff.
Walau wawancara digunakan untuk mendapat data yang diperlukan sekolah
atau organisasi, namun ada data yang harus dijaga kerahasiaannya oleh
pewawancara. Selain itu, wawancara dalam kedua bidang ini pun perlu ditunjang
oleh observasi agar lebih valid, atau
mungkin ditambah dengan hasil tes formal.
~ Wawancara dapat mendapat banyak
data, tetapi juga harus didukung dengan metode lain…
No comments:
Post a Comment